Jika Anda menyamakan Zionisme dengan Yahudi, Anda sama sajamenyamakan Islam dengan Al-Qaeda.
Petikan kata singkat itu cukup jelas sekaligus bisa mengartikan bahwa seben
Sebelum kita bertindak dan berimajinasi jauh, maka Sejenak tak ada salahnya kita melihat sejarah konflik Palestina-Israel.
Tak ayal, ternyata sejarah Palestina menunjukkan bahwa isu konflik Palestina memang bukan isu agama.
arnya konflik Israel-Palestina bukan konflik agama!
-Awal Zionisme (1920-1948)
Setelah merdeka dari Kekalifahan Utsmaniyyah (Ottoman) pasca-Perang Dunia I, Palestina menjadi daerah Mandat Kerajaan Inggris.
Dimana Inggris menjanjikan kemerdekaan Palestina di kemudian hari,
sebagai imbalan perjuangan bangsa Arab melawan Turki Ottoman.
Di
waktu yang bersamaan, datanglah imigran Yahudi secara massif dari Eropa.
Gerakan migrasi besar-besaran ini (Aliyah dalam Bahasa Ibrani)
digerakkan oleh sebuah gerakan politik bernama Zionisme.
Zionisme, sebuah gerakan politik Yahudi Eropa, dipimpin oleh Theodor Herzl, Chaim Weizmann, dkk.
Zionisme didirikan sebagai respons kaum intelek Yahudi terhadap
perlakuan negara-negara Eropa pada warga Yahudi. Setelah 2.000 tahun,
mereka merasa bangsa Yahudi harus memiliki tanah air tersendiri. Sekali
lagi, Zionisme adalah gerakan politik, bukan agama.
Oleh karena
itulah, Zionisme lebih diterima di kalangan penganut Yahudi sekuler atau
Yahudi freethinker. Dan Kaum Yahudi Orthodoks (Tradisional), yang
percaya bahwa Israel akan didirikan oleh seorang Messiah (seperti dalam
ajaran Yahudi), kurang menerima konsep gerakan politik yang hendak
mendirikan sebuah negara Yahudi!
Inggris pun tak bisa bertindak
tegas untuk membendung migrasi Yahudi ke Palestina, karena Inggris juga
merasa berhutang budi dengan bantuan Chaim Weizmann dalam Perang Dunia
I.
Migrasi penduduk Yahudi mencapai puncaknya setelah Perang Dunia II selesai (1945).
Zionis pun akhirnya berhasil mengusir Inggris dari Palestina dengan
aksi terorisme, dan mendirikan negara Israel pada 14 Mei 1948. Oleh
karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa Zionisme adalah gerakan
politik, bukan Yahudi.
-Pendirian Negara Israel dan Pencaplokan Teritori Palestina (1948-1967)
David Ben-Gurion (1886-1973) menjadi Presiden Pertama Israel, dan
mengungumkan wilayah teritori negara baru tersebut –yang jelas-jelas
mencaplok teritori Palestina. Ia melancarkan ekspedisi militer yang
akhirnya menjadi konflik berkepanjangan dengan Palestina dan
negara-negara Arab. Singkat cerita, terbentuklah batas Israel-Palestina
yang kurang lebih terlihat seperti dalam peta masa kini.
Namun,
ketika garis batas tersebut dibuat, komposisi etnis masing-masing
teritori juga berbeda. Israel memiliki penduduk sekte Druze (pecahan
dari Islam) yang mendukung keberadaan Israel, ditambah dengan penduduk
Arab (Islam dan Kristen) yang masuk ke wilayah Israel. Beberapa warga
Arab pun kini menjadi anggota Militer Israel (IDF)! Pun demikian dengan
Palestina.
Warga Arab Palestina pun memiliki afiliasi agama yang
beragam, selain Islam, penduduk Palestina juga banyak yang beragama
Kristen, entah Kristen Katolik, Orthodox, Anglikan, atau denominasi
lainnya, mengingat Palestina adalah tempat penting dalam kitab
Perjanjian Baru. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa baik
Palestina maupun Israel merupakan negara dengan komposisi agama dan
etnis yang beragam, bukan hanya terdiri dari Arab-Islam dan Yahudi saja.
-Konflik Israel-Palestina (1967-sekarang)
Pasca Perang Enam Hari di tahun 1967, Palestina mengalami pertumbuhan
gerakan kemerdekaan secara signifikan. Sebelum Hamas atau Fatah menjadi
popular, salah satu gerakan yang paling besar saat itu adalah Popular
Liberation Front of Palestine –dimana Yasser Arafat (1929-2004) pernah
terlibat dengan organisasi ini. Usut punya usut, Popular Liberation
Front of Palestine memliki ideologi yang terinspirasi dari
Marxisme-Leninisme! Lebih lanjut, salah seorang pemimpinnya yang paling
dikenal, George Habash (1926-2006) adalah seorang penganut Kristen
Orthodox. Semuanya bersatu untuk memperoleh kemerdekaan Palestina –yang
sayangnya acapkali dilakukan dengan cara-cara kekerasan, seperti
Pembajakan Pesawat Lufthansa Penerbangan 181. Patut untuk diingat bahwa
Yasser Arafat pun berafiliasi dengan pergerakan sekuler Palestina.
Tidak peduli apapun agamanya, tujuan yang ingin dicapai Arafat adalah
kemerdekaan Palestina bagi bangsa Palestina. Oleh karena itu, kita dapat
menyimpulkan bahwa perjuangan kemerdekaan Palestina merupakan usaha
sekuler untuk mencapai kemerdekaan negara tersebut.
Inti dari
tulisan di atas adalah, Konflik Israel - Palestina adalah Konflik untuk
mempertahankan kemerdekaan suatu bangsa dan bukan konflik tentang agama,
mengingat kedua negara mempunyai keberagaman agama, jadi terlalu
tergesa gesa untuk menyatakan ini adalah konflik agama, Islam - yahudi.
Oleh karna itu Liga Arab, dan negara kuat lain tidak berani mengikuti
-membela palestina- karna ini adalah perang untuk kemerdekaan seperti
Indonesia dan belanda dahulu, Negara lain hanya bisa membantu warga
sipilnya bukan negaranya dengan tujuan demi HAM,
Jika ini adalah
konflik agama, maka negara arab lain akan terlibat, seperti Iran, yg
mana adalah kekuatan Islam, jadi jika ini konflik agama, maka apalah
arti Israel jika di serang Nuklir Iran?
Kalian bisa membayangkan sendiri hasilnya,
-Penutup
Dari pemaparan sejarah ini, setidaknya kita bisa menyatakan bahwa
perlakuan Israel terhadap Palestina merupakan sebuah pelanggaran HAM,
bukan sebagai sebuah isu agama yang sempit. Apa yang terjadi di
Palestina ini merupakan sebuah tragedi bagi kemanusiaan –tidak peduli
agamanya-,
namun setiap individu yang memiliki hati nurani
setidaknya harus melihat bahwa ini adalah sebuah tragedi. Toh tidak ada
ajaran agama yang mengajarkan kekerasan kan?
Selain itu, kita pun
bisa memetik pelajaran bahwa persatuan adalah sebuah spirit perjuangan
kemerdekaan yang sesungguhnya. Rasanya miris bila melihat Hamas-Fatah
sampai bertempur hanya gara-gara perbedaan paham.
Akhir kata, kita
percaya bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
(sumbeer : https://www.facebook.com/fakunik.co.id/posts/597759157008360)
Konflik Israel - Palestina, Bukan konflik Agama?
Written By aLeyvanard on Sabtu, 30 Agustus 2014 | 07.34
Ditulis Oleh : aLeyvanard ~ARD'sidiTmi

Blog, Updated at: 07.34
F4ns Bett1ng
BalasHapusB0l4, C4sin0, T4ngkaS, s4bun9 4yam dll.. dp50 wd50
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
BalasHapusPoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)